Jeruklegi Wetan – Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Jeruklegi Wetan mengukuhkan posisinya sebagai pionir dalam pengembangan ekonomi lokal dengan meluncurkan inisiatif baru sebagai suplier sembako bagi masyarakat desa. Langkah ini tidak hanya memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat terhadap kebutuhan pokok, tetapi juga menciptakan dampak positif pada perekonomian dan kemandirian desa.
1. Tujuan dan Visi:
Bumdes Jeruklegi Wetan menjalankan program suplier sembako sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat secara efisien. Visinya adalah menciptakan akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap sembako berkualitas bagi semua lapisan masyarakat di desa.
2. Diversifikasi Produk:
Bumdes tidak hanya menyediakan sembako dalam arti tradisional, tetapi juga berfokus pada diversifikasi produk. Selain beras, minyak goreng, dan gula, Bumdes juga menawarkan produk-produk lokal dan organik, mendukung petani dan produsen lokal untuk mendapatkan pasar yang lebih luas.
3. Harga yang Terjangkau:
Salah satu poin penting dari inisiatif ini adalah menjaga harga sembako agar tetap terjangkau. Bumdes bekerja sama dengan para petani dan distributor lokal untuk mengoptimalkan rantai pasok dan memastikan harga yang kompetitif bagi konsumen.
4. Kemitraan dengan Petani Lokal:
Bumdes menjalin kemitraan yang erat dengan petani lokal dalam mendapatkan produk sembako. Ini tidak hanya memberikan kontribusi pada keberlanjutan pertanian lokal tetapi juga memastikan bahwa produk yang disediakan adalah hasil dari praktik-praktik pertanian yang ramah lingkungan.
5. Transparansi dan Partisipasi Masyarakat:
Bumdes Jeruklegi Wetan menerapkan transparansi dalam operasionalnya dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Keputusan tentang jenis sembako dan harga ditentukan secara kolektif, memastikan bahwa kebutuhan masyarakat tercermin dalam penyediaan sembako.
6. Layanan Berbasis Teknologi:
Sebagai upaya meningkatkan layanan kepada masyarakat, Bumdes mengintegrasikan teknologi dalam sistem pemesanan dan pengiriman sembako. Ini memungkinkan masyarakat untuk memesan secara online dan menikmati layanan yang lebih efisien.
7. Dampak Ekonomi dan Sosial:
Inisiatif ini menciptakan dampak positif pada perekonomian desa dan kemandirian masyarakat. Petani lokal mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas, dan masyarakat desa dapat menikmati produk sembako berkualitas tanpa harus merasa beban biaya yang berlebihan.
8. Keterlibatan Pemerintah Lokal:
Bumdes bekerja sama dengan pemerintah lokal untuk menciptakan kebijakan yang mendukung program suplier sembako ini. Keterlibatan pemerintah memastikan bahwa inisiatif ini terintegrasi dalam strategi pembangunan desa secara keseluruhan.
Pandangan ke Masa Depan:
Bumdes Jeruklegi Wetan memiliki pandangan jauh ke masa depan. Mereka berencana untuk terus mengembangkan inisiatif ini, memperluas jangkauan produk, dan meningkatkan layanan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat desa.
Kesimpulan:
Langkah Bumdes Jeruklegi Wetan sebagai suplier sembako tidak hanya melibatkan peningkatan akses terhadap kebutuhan pokok, tetapi juga menjadi katalisator untuk pemberdayaan masyarakat dan perkembangan ekonomi lokal. Inisiatif ini menunjukkan bahwa Bumdes tidak hanya menjadi motor penggerak ekonomi lokal tetapi juga menjalankan peran penting dalam menciptakan keseimbangan dan kemandirian dalam desa.