Jeruklegi Wetan, sebuah desa yang terletak di kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, merupakan salah satu wilayah yang rentan terhadap bencana banjir. Dengan kondisi geografis yang cenderung datar dan berdekatan dengan sungai, desa ini sering mengalami banjir yang dapat menyebabkan kerugian material dan kerugian nyawa.
Tidak tinggal diam dengan situasi ini, pemerintah desa Jeruklegi Wetan, di bawah kepemimpinan Bapak Evi Sulistyawan, S.E., telah melakukan berbagai upaya untuk peduli terhadap bencana banjir dan mitigasi risiko yang mungkin terjadi. Beberapa langkah konkret telah diambil untuk melindungi dan mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh banjir.
Tanggap Bencana: Upaya Peduli Banjir
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membangun sistem peringatan dini. Sistem peringatan dini ini dirancang untuk memberikan informasi kepada penduduk desa jika terjadi lonjakan air atau cuaca buruk yang berpotensi menyebabkan banjir. Dengan adanya sistem ini, penduduk desa dapat lebih siap dan cepat untuk mengambil tindakan menghadapi bahaya banjir.
Selain itu, pemerintah desa juga telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk membantu membangun infrastruktur penanggulangan banjir. Beberapa bendungan sementara dan saluran air telah dibangun untuk mengalirkan air banjir dengan lebih efisien dan mencegah terjadinya genangan yang berlebihan.
Mitigasi Risiko di Jeruklegi Wetan
Selain melakukan langkah-langkah dalam penanggulangan banjir, pemerintah desa Jeruklegi Wetan juga gencar melakukan upaya mitigasi risiko. Salah satu contohnya adalah dengan membentuk kelompok relawan tanggap bencana. Kelompok ini terdiri dari warga desa yang dilatih untuk menjadi penanggung jawab dalam situasi darurat. Mereka dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan tentang tindakan tanggap darurat yang harus dilakukan dalam menghadapi banjir.
Desa Jeruklegi Wetan juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya mitigasi risiko kepada masyarakat desa. Melalui berbagai pertemuan dan kegiatan komunitas, penduduk desa diberikan pemahaman tentang bahaya banjir dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknya. Ini termasuk mengajarkan masyarakat tentang cara membangun rumah tangga yang tahan bencana dan melibatkan mereka dalam penyusunan rencana mitigasi risiko.
Gambar terlampir adalah contoh langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah desa Jeruklegi Wetan dalam upaya peduli terhadap banjir dan mitigasi risikonya.
Selain itu, pemerintah desa juga menjalin kerjasama dengan organisasi relawan dan lembaga swadaya masyarakat. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas desa dalam menghadapi bencana banjir. Dengan adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, desa Jeruklegi Wetan dapat lebih tanggap dan siap menghadapi banjir.
Dalam menghadapi bencana banjir, pemerintah desa Jeruklegi Wetan mengedepankan pendekatan yang berbasis masyarakat. Dalam arti, semua langkah yang dilakukan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat desa. Ini termasuk dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari setiap kegiatan penanggulangan banjir dan mitigasi risiko.
Sebagai kesimpulan, tanggap bencana merupakan upaya yang harus dilakukan oleh semua pihak, termasuk pemerintah desa, masyarakat, dan berbagai instansi terkait. Dalam desa Jeruklegi Wetan, pemerintah desa dan masyarakat bekerja sama untuk peduli terhadap bencana banjir dan mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Melalui langkah-langkah konkret seperti peringatan dini, pembangunan infrastruktur, pembentukan kelompok relawan, sosialisasi, dan kerjasama dengan berbagai pihak, desa ini bertekad untuk menjadi lebih tanggap dan siap menghadapi banjir.